Sabtu, 29 April 2023

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 7

   

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN 

SEBAGAI SEORANG PEMIMPIN

 

 

OLEH: TIONO - CGP ANGKATAN 7 SMPN 2 JATIREJO MOJOKERTO

PENGAJAR PRAKTEK : Hj. ANIK ISTIQOMAH , M.Pd.

FASILITATOR : SLAMET HARIONO. M.Pd.

EMAILS: tionosalsa@gmail.com

 

 

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik” (Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).Bob Talbert. Berdasarkan kutipan tersebut sebagai seorang pemimpin pembelajaran tidak hanya memberikan materi/konten pembelajaran atau alternatif pemecahan masalah akan tetapi memberikan suatu pembelajaran untuk menentukan yang terbaik sesuai dengan kodrat alam dan zaman dari berbagai alternatif itulah yang terbaik bagi murid. Dan yang terpenting sebagai guru dalam mengajarkan anak tidak hanya ilmu pengetahuan saja, tetapi ilmu itu merupakan proses yang sistematis dan terencana yang bisa merasuk kedalam kalbu sianak, alam pikiran mereka, sehingga berdampak pada perilaku dan karakter si anak yang beradab selain berilmu.

Pengambilan keputusan dengan menentukan dari berbagai alternatif yang beraneka ragam sebagai pemimpin pembelajaran selama ini tidaklah mudah, oleh sebab itu setelah CGP mempelajari dari modul 1, modul 2 hingga modul 3.1 berikut ini kami uraikan dalam tulisan bog ini dengan judul “KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI SEORANG PEMIMPIN”

Berikut pemaparannya:

  1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Pratap Triloka yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara ini meliputi 3 hal diantaranya:

a.    Ing ngarso sung tulado; yang artinya jika di depan dapat memberikan teladan.

Sebagai seorang guru sekaligus pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan sebaiknya dapat dijadikan contoh atau suri tauladan bagi murid dan teman sejawadnya, dengan memperhatikan nilai-nilai kebajikan universal yang di yakini.

b.    Ing madya mangun karsa; yang artinya jika di tengah dapat memberikan ide,gagasan, inovasi

Sebagai seorang guru dan pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan bisa menjadi inspiratif bagi murid dan teman sejawat dalam mewujudkan tujuan penddidikan nasional. Tujuan Pendidikan Nasional terdapat dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

c.     Tutwuri Handayani; yang artinya dibelakang bisa memberikan dorongan, motivasi, dan semangat.

Sebagai seorang guru dan pemimpin pembelajaran di posisi belakang sebaiknya dalam pengambilan keputusan mampu memberikan dorongan, motivasi, semangat yang nantinya murid dan teman sejawat untuk melakukan keputusan yang yang ditaetapkan dengan berpijak pada nilai-nilai kebajikan dan berpihak pada murid.

  1. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Sebagai seorang guru dan pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan sebaiknya berpijak pada nilai-nilai kebajikan universal yang sudah tertanam pada diri kita seperti (rasa aman, nyaman, demokatis, gotong-royong, kejujuran ) dan juga pada prinsip-prinsip pengambilan keputusan seperti (Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking),Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Nilai- nilai kebajikan itu bagaikan gunung es yang diatas permukaan air laut yang nampak kecil akan tetapi sangat besar di dalam otak bawah sadar kita. Oleh sebab itu dalam pengambilan keputusan sebaiknya kita memupuk nilai nilai kebajikan universal tersebut sehingga setiap keputusan kita terjiwai oleh nilai-nilai tersebut

  1. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil?

Pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan coaching(bimbingan) dimana dalam proses pembelajaran diharapkan murid (Cochee)mampu menemukan potensi dari diri sendiri dengan penuh kesadaran timbul dorongan untuk melakukan sesautu pembelajaran dari potensi yang dimiliki. Sedangkan Guru (Coach) diharapkan mampu menggali potensi murid dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mampu menggali potensi murid dengan prinsip kemitraan dalam prose coaching. Dengan demikian keputusan yang diambil timbul dari potensi diri murid dan murid mempunyai komitmen untuk melaksanakan dengan kesadaran diri.

  1. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Seorang guru dalam mengahadapi dilema etika (benar vs benar) tentunya guru sebaiknya mampu atau benar-benar bisa mengelola kondisi sosial emosional dirinya sendiri juga murid atau rekan sejawatnya. Keputusan yang diambil dengan memperhatikan paradigma dan prinsip -prinsip pengambilan keputusan sehingga keputusan tersebut tidak bias akibat terpengaruh kondisi emosional tertentu.

  1. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Sebagai seorang guru atau pemimpin pembelajaran tentu saja pernah atau akan menghadapi situasi dilema etika atau bujukan moral di lingkungan keluarga atau lingkungan sekolah.Studi kasus dalam pembahasan modul ini (modul 3.1)memberikan contoh-contoh yang mungkin pernah terjadi atau dialami oleh seorang guru. Berdasarkan hal tersebut diharapkan guru dalam menghadapi situasi tersebut tidak terjebak pada masalah yang sama dan dapat bertindak secara bijak melalui prinsip, paradigma, dan langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan.

  1. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Suatu keputusan sangat besar pengaruhnya terhadap progress suatu keluarga atau sekolah. Keputusan yang tepat akan menciptakan lingkungan keluarga sekolah yang aman , nyaman , dan menumbuhkan lingkungan yang positif bagi penghuninya begitu juga sebaliknya

  1. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan-tantangan dalam pengambilan keputusan barkaitan dengan kasus-kasus dilema etika diantaranya:

a.    Waktu , Pengambilan keputusan itu memerlukan waktu, namun terkadang ada situasi tertentu yang harus menuntut segera dilakukan keputusan yang berkaitan dengan benar lawan benar

b.    Nilai-nilai yang sama sama diyakini kebenarannya dan sudah tertanam lama di benah warga sekolah, hal ini akan menimbulkan banyak pertentangan yang mungkin salah satu harus ada yang dikorbankan

Setiap keputusan yang diambil tentunya akan dapat merubah paradigma lingkungan kita, namun diusahakan setiap keputusan dapat merubah paradigma lingkungan ke arah positif

  1. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengambilan keputusan sebaiknya benar-benar yang bisa memerdekakan murid. Secara fakta memang murid -murid itu berbeda-beda, akan tetapi seorang guru dalam memutuskan pembelajaran harus berpihak pada murid dengan memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman. Pembelajaran yang bisa guru terapkan diantaranya pembelajaran deferensiasi yaitu pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan murid secara individual. Pembelajaran deferensiasi (konten, proses, dan produk) ini paling tidak bisa melayani kebutuhan setiap murid di kelas.

  1. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid muridnya, karena keputusan yang berpihak pada murid dengan memperhatikan nilai-nilai kebajikan tentunya akan mempengaruhi pola pikir murid dalam menghadapi tantangan selama hidupnya dari apa yang pernah dipelajari sebelumnya dari seorang guru/pendidik. Guru yang dalam pengambilan keputusan pembelajaran yang berpihak pada murid dengan memperhatikan nilai-nilai kebajikan, serta kodrat alam dan zaman tentunya membekali pemahaman, pemikiran dan tauladan bagi murid-muridnya.

  1. Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Pembelajaran yang dapat kita tarik dari pembelajaran modul 3.1 Pengambilan keputusan berpijak pada nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin dengan modul lainya diantaranya:

a.    Kaitan dengan modul 1.1. Filosofi Pendidikan Ki harjar Dewantara. Sebagai pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan sebaiknya memperhatikan filoofi tersebut. Pemimpin sebaiknya bisa menjadi Tauladan, prakarsa inspiratif dan motivator)

b.    Kaitan dengan modul 1.2 Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak. Sebagai Guru penggerak/pendidik dalam pengambilan keputusan sebaiknya memperhatikan nilai-nilai kebajikan universal

c.     Kaitan dengan modul 1.3 Visi dan Misi Guru Penggerak. Seorang pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan pembelajaran juga harus memahami visi dan misi yang sudah disepakati oleh lingkungan sekolah sehingga ada perubahan ke arah yang positif

d.    Kaitan dengan modul 1.4 Budaya Positif. Seorang guru/pendidik dalam pengambilan keputusan sebaiknya dapat menciptakan budaya positif di lingkungan sekolahnya. Dengan penerapan budaya positif dengan melakukan penerapan segitiga restitusi dalam menghadapi masalah disiplin disekolah diharapkan dapat menumbuhkan rasa dorongan dari murid dan warga sekolah untuk menciptakan budaya positif.

e.    Kaitan dengan modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi. Sebagai seorang guru yang bertugas merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran, sebaiknya dalam mengambil keputusan pembelajaran yaitu pembelajaran yang berpihak pada murid. Pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan individu murid yaitu pembelajaran yang berdiferensiasi baik konten ,proses, dan produk yang disesuaikan karakteristik murid.

f.      Kaitan dengan modul 2.2. Pembelajaran Sosial Emosional. Sebagai seorang Guru dalam pengambilan keputusan pembelajaran juga sebaiknya bisa mengelola sosial emosionalnya sendiri dan juga bisa menjadikan tauladan dan pembelajaran muridnya untuk bisa mengelola sosial emosionalnya.

g.    Kaitan dengan modul 2.3 Coaching. Sebagai seorang guru dalam pengambilan keputusan yang berpihak pada murid sebaiknya bisa menerapkan proses coaching terhadap murid dan teman sejawat khususnya dalam menghadapi masalah dilema etika. Dengan penerapan prinsip relasi dalan coaching dan alut TIRTA dapat menghasilkan keputusan yang positif dari berbagai pihak

  1. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Delima Etika yaitu suatu permasalahan dalam proses pengambilan keputusan antara benar melawan benar, sehingga perlu dilakukan tindaklanjut dengan memperhatikan prinsip pengambilan keputusan dan sembilan langkah. Sedangkan Bujukan Moral berkaitan dengan permasalahan dalam pengambilan keputusan antara benar dan salah, sehingga tidal perlu tindak lanjut.

Ke tiga prinsip pengambilan keputusan yaitu Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Sembilan langkah pengambilan keputusan :

a.    Mengenali nilai-nilai yang salin bertentangan

b.    menentukan siapa yang terlibat

c.    Mengumpulkan fakta-fakta dan data

d.    Pengujian dalam pengambilan keputusan (uji legal, uji regulasi/standart keprofesian, uji instuisi, uji sosial media/publik, uji panutan/idola)

e.    pengujian benar lawan benar

f.     melakukan 3 prinsip pengambilan keputusan

g.    opsi Trilema

h.    lihat lagi keputusan /refleksikan

  1. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

CGP pernah menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi dilema moral yaitu saat ada murid akan mengikuti studi lapangan tetapi murid ini orang tuannya tidak mampu namun bersedia membayar dengan jangka waktu tertentu. Perbedaan yang CGP alami setelah mempelajari modul ini yaitu adanya prinsip-prinsip pengambilan keputusan dan opsi Trilema

  1. Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Dampak setelah memepelajari modul ini , CGP dapat memahami bahwa setiap keputusan itu tidak ada benar salah akan tetapi seorang pemimpin sebaiknya  berani mengambil keputusan dengan memperhatikan prinsip,paradigma dan sembilan langkah pengambilan keputusan serta menerima konsekuensi dari keputusan itu

  1. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Mempelajari modul 3.1 Pengambilan Keputusan berbasis nilai-nilai Kebajikan sebagai pemimpin, sangatlah penting , karena setiap manusia apalagi guru/pendidik yang setiap saat menghadapi permasalahan yang harus diambil keputusan. Jika keputusan itu dilakukan dengan memeperhatikan unsur, paradigma , prinsip, serta sembilan langkah pengambilan keputusan, tentunya keputusan tersebut akan memiliki manfaat yang lebih baik dimasa sekarang dan yang akan datan bagi diri dan murid-murid.

Sekian terima kasih