Sabtu, 09 Oktober 2021

DINAMIKA PENDUDUK BAGIAN 3 (KUALITAS PENDUDUK)

 KUALITAS PENDUDUK 

Kualitas Penduduk Indonesia

Mutu Sumber Daya Manusia atau Kualitas Penduduk adalah kemampuan penduduk dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan jasmani (fisik) maupun kebutuhan rohani (non fisik).

Kualitas penduduk suatu daerah atau negara dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, tingkat kesehatan dan mata pencaharian penduduk.

 

1.       Tingkat pendidikan.

Negara-negara maju tingkat pendidikannya rata-rata tinggi, sedangkan negara sedang berkembang rata-rata pendidikannya rendah. Lebih -lebih dengan adanya pandemi COVID 19

2.       Tingkat penghasilan

Tingkat penghasilan suatu negara dapat diukur dari pendapatan perkapita (Person Capita Income). Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata setiap orang di suatu negara dalam satu tahun. Negara yang sedang berkembang biasanya tingkat penghasilannya tergolong rendah.

PCI   = Person Capita Income (Pendapatan Perkapita)

Rumus : PCI =                  GNP = Gross National Prodct (Pendapatan Nasioanal Kotor)

                                                P        = Population (Penduduk)

3.       Tingkat kesehatan

Tingkat kesehatan penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Tolok ukur  tingkat kesehatan penduduk suatu negara dapat dilihat dari :

a.       angka kematian kasar;

b.       angka kematian bayi;

c.       umur harapan hidup;

d.       keadaan gizi;

e.       keadaan lingkungan.

4.       Mata pencaharian

Masalah mata pencaharian berhubungan dengan angkatan kerja dan lapangan kerja. Jika angkatan kerja banyak, sedang lapangan kerja sedikit, berarti kesempatan kerja rendah akibatnya banyak pengangguran. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas penduduk suatu negara.

ANDA INGIN TAMPIL ELEGAN CANTIK DAN PERFORMENCE KUALITAS
KUNJUNGI HILMI SHOP GEBANGSARI JATIREJO MOJOKERTO
BACA JUGA DINAMIKA PENDUDUK BAGIAN 1HIJAB
DINAMIKA PENDUDUK BAGIAN 2CINTA

Permasalahan Mutu Penduduk Indonesia dan Upaya untuk Mengatasinya

Mutu penduduk Indonesia secara umum rendah, oleh karena itu pemerintah terus berupaya memperbaikinya melaluli beberapa kebijakan antara lain :

1.       Bidang Pendidikan

Rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia disebabkan oleh :

a.       pendapatan perkapita rendah sedangkan biaya pendidikan tinggi;

b.       masih banyak orang tua yang kurang menyadari pentingnya pendidikan;

c.       tidak seimbangnya antara jumlah murid dan sarana pendidikan yang ada.

Upaya untuk meningkatkan pendidikan penduduk Indonesia adalah :

a.       Melaksanakan Program Wajib Belajar;

b.       Menambah sarana dan prasarana pendidikan, misalnya perpustakaan, laboratorium, penambahan gedung baru, dll.

c.       Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi;

d.       Menerapkan belajar jarak jauh, seperti adanya SLTP terbuka dan Universitas Terbuka;

e.       Mengembangkan program Kejar Paket A dan Paket B;

f.        Memasyarakatkan program orang tua asuh, untuk membantu anak yang kurang mampu;

g.       Pembebasan pembayaran SPP untuk tingkat SD dan SLTP.

2.       Bidang Penghasilan

Pendapatan per kapita penduduk Indonesia tergolong masih rendah. 

Sebagai akibat dari pendapatan per kapita  penduduk yang rendah yaitu :

a.       Daya beli masyarakat rendah;

b.       Masyarakat tidak mampu menabung atau berinvestasi atau menabung/ berinvestasi  dalam jumlah yang kecil;

c.       Masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak.

Rendahnya pendapatan per kapita penduduk Indonesia disebabkan oleh:

a.       Sebagian besar mata pencaharian penduduk Indonesia di bidang pertanian yang pengolahannya masih sederhana;

b.       Jumlah penduduk Indonesia besar dan sebagian besar merupakan penduduk usia muda yang belum produktif.

Usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita penduduk Indonesia:

a.       Pembangunan industri padat karya, untuk mengurangi pengangguran;

b.       Memajukan usaha industri kerajinan rumah tangga atau berwiraswasta;

c.       Mengupayakan listrik dan koran masuk desa;

d.       Industri-industri besar bisa menjadi “Bapak Angkat” bagi industri-industri kecil di lingkungannya.

e.       Menggalakkan koperasi

3.       Bidang Kesehatan

Rendahnya tingkat kesehatan penduduk Indonesia disebabkan oleh:

a.       Lingkungan yang kurang sehat atau kotor;

b.       Sering berjangkitnya penyakit menular di beberapa daerah;

c.       Kurangnya perhatian terhadap pemenuhan gizi keluarga;

d.       Kurangnya sarana dan prasarana kesehatan;

e.       Tingginya harga obat-obatan.

Upaya untuk meningkatkan kesehatan penduduk Indonesia:

a.       Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat;

b.       Mengadakan perbaikan gizi melalui Posyandu;

c.       Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular;

d.       Menambah jumlah Puskesmas, rumah sakit dan prasarana kesehatan lainnya;

e.       Meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan;

f.        Mengadakan program penyediaaan air bersih;

g.       Mengadakan program penyehatan lingkungan pemukiman;

h.       Mengusahakan obat-obat bermutu yang terjangkau masyarakat (obat generik);

4.       Bidang Mata Pencaharian

Masalah yang timbul dalam mata pencaharian adalah sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani yang masih tradisional. Disamping itu kalau dilihat berdasarkan luas lahannya petani Indonesia tergolong petani gurem yang luasnya kurang dari 1 hektar.

Pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja yang cukup sehingga banyak pengangguran yang dapat mendorong meningkatnya kriminalitas.

Usaha untuk mengatasinya:

a.       Melaksanakan program transmigrasi;

b.       Mengintensifkan penyuluhan pertanian, sehingga dapat membentuk petani profesional;

c.       Membangun industri yang padat karya guna mengurangi pengangguran;

d.    Membangun sarana dan prasarana angkutan dan komunikasi.

Kamis, 30 September 2021

DINAMIKA PENDUDUK BAGIAN 2

 ANGKA KELAHIRAN ,ANGKA KEMATIAN

Angka Kelahiran (Natalitas)

a.       Angka Kelahiran Kasar adalah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran hidup dari 1000 penduduk dalam satu tahun.

 Rumus   :    CBR  =   B   x  1000                          

                                              P

 

-       CBR (Crude Birth Rate) : Angka Kelahiran Kasar

-       B  (Birth)                                  : Jumlah kelahiran hidup

-       P  ( Population)             : Jumlah penduduk

Penggolongan angka/tingkat kelahiran :

    - Lebih dari 40     :  Angka kelahiran tinggi

    - 30  -  40             :  Angka kelahiran sedang

    - Kurang dari 30   : Angka kelahiran rendah

 

b.       Angka Kelahiran Umum (GFR = General Fertility Rate) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita dalam usia produktif (15 – 49 tahun) dalam waktu satu tahun

        B

   Rumus  :   GFR =                           x 1.000

                                P (15-49)

 

-       GFR                 : Angka Kelahiran Kasar

-       B  (Birth)          : Jumlah kelahiran hidup

-       P (15-49)          : Jumlah penduduk usia 15 – 49 tahun

-       1.000                : konstanta

 

c.       Angka Kelahiran Khusus/menurut umur (ASBR = Age Specific Birth Rate atau ASFR = Age Specific Fertility Rate) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran dari 1.000 wanita kelompok usia tertentu dalam waktu satu tahun

        B w

   Rumus :  ASFR =                         x 1.000

                                      P w

 

-       ASFR   : Angka Kelahiran Khusus

-       B  w     : Jumlah kelahiran hidup dari wanita usia tertentu

-       P w       : Jumlah penduduk wanita usia tertentu

-       1.000    : konstanta

 

Faktor pendorong dan penghambat kelahiran

1)      Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas)

Faktor pendukung kelahiran meliputi :

a)     Kawin usia muda

b)    Rendahnya tingkat kesehatan

c)     Rendahnya tingkat pendidikan

d)    Adanya penilaian yang tinggi terhadap anak, seperti :

(1)   Anggapan banyak anak banyak rejeki

(2)   Anak sebagai penentu status orang tua

(3)   Anak sebagai penerus keturunan

(4)   Anak sebagai sumber tenaga kerja

(5)   Anak sebagai tumpuan hari tua

 

2)      Faktor penghambat kelahiran (anti natalitas)

Beberapa faktor yang menghambat kelahiran, antara lain :

a)     Pelaksanaan program KB

b)    Penundaan usia kawin

c)     Adanya Undang-Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974

d)    Adanya pembatasan tunjangan anak bagi pegawai negeri

e)     Adanya anggapan bahwa anak adalah beban orang tua

f)     Bertambahnya jumlah wanita bekerja

 

Angka Kematian (Mortalitas) 

a.       Angka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian dari 1000 penduduk dalam waktu 1 tahun.

   Rumus   :    CDR  =   D   x  1000                          

                                       P

 

Keterangan :

CDR (Crude Death Rate)     : Angka Kematian Kasar

D  (Death)                          : Jumlah kematian

P  ( Population)                   : Jumlah penduduk

Penggolongan angka kematian:

    -  Lebih dari 20   :  Angka kematian tinggi

    - 10  -  20            :  Angka kematian sedang

    - kurang dari 10  :  Angka kematian rendah

 

b.       Angka Kematian Khusus (ASDR = Age Specific Death Rate) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada kelompok usia tertentu dalam waktu satu tahun

        D w

   Rumus :  ASDR =                    x 1.000

                                      P w

 

Keterangan :

-       ASDR   : Angka Kematian Khusus

-       B  w     : Jumlah kematian dari kelompok usia tertentu

-       P w       : Jumlah penduduk kelompok usia tertentu

-       1.000    : konstanta

 

c.       Angka Kematian Bayi (IMR = Infant Motality Rate) adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi (usia di bawah 1 tahun) setiap seribu kelahiran hidup.

        D o

   Rumus :  IMR  =                          x k

                                      B

 

-       IMR     : Angka Kematian Bayi

-       D o       : Jumlah kematian bayi usia < 1 tahun

-       B          : Jumlah kelahiran hidup

-       k           : konstanta = 1.000

Kreteria angka kematian bayi :

1)      rendah              : jika IMRnya < 35

2)      sedang  : jika IMRnya 35 – 75

3)      tinggi                : jika IMRnya 75 – 125

4)      sangat tinggi     : jika IMRnya > 125

 

Faktor pendukung dan penghambat kematian

1)      Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)

a)       Fasilitas kesehatan yang belum memadai, misalnya kekurangan rumah sakit, tenaga medis dan peralatan kesehatan

b)      Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan

c)       Kurangnya makanan bergizi pada kelompok masyarakat tertentu

d)      Bencana alam dan wabah penyakit

e)       Peperangan

f)       Kecelakaan lalu lintas

g)      Bunuh diri dan pencemaran lingkungan yang mematikan

2)      Faktor penghambat kematian (anti Mortalitas)

a)       Fasilitas kesehatan yang lengkap dan modern

b)      Kesadaran masyarakat yang tinggi terhadap kesehatan

c)       Lingkungan yang sehat

d)      Tercukupinya kebutuhan gizi masyarakat

e)       Negara dalam keadaan damai

Adanya ajaran agama yang melarang umatnya untuk membunuh maupun bunuh diri.

BACA JUGA : DINAMIKA PENDUDUK BAGIAN 1

DINAMIKA PENDUDUK RINGKASAN MATERI IPS KELAS 7 bagian 1

 DINAMIKA PENDUDUK 1


1.       Jumlah Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk

Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk dari waktu ke waktu. Penduduk Indonesia adalah semua orang yang pada waktu dilakukan sensus penduduk telah tinggal di Indonesia selama minimal 6 (enam) bulan kecuali anggota perwakilan negara asing dan keluarganya.

Data kependudukan dapat diperoleh melalui 3 cara :

a.       Survey,  yaitu pencatatan penduduk di daerah yang terbatas (daerah sampel) dan mengenai hal tertentu.

b.       Registrasi, yaitu pencatatan data penduduk yang dilakukan secara terus menerus di kelurahan/desa.

c.       Sensus, yaitu pencatatan penduduk di suatu daerah/negara pada waktu tertentu secara serentak.

Sensus penduduk atau cacah jiwa biasanya dilakukan tiap 10 tahun sekali.

Sensus penduduk dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

1)      Sensus de yure adalah sensus dimana penduduk yang dihitung hanya yang benar-benar menetap di wilayah ketika sensus dilakukan (dibuktikan dengan KTP);

2)      Sensus de facto adalah sensus yang dikenakan pada setiap orang yang pada waktu sensus berada dalam suatu wilayah sensus tersebut.

Metode sensus dapat dilaksanakan dengan 2 cara, yaitu :

1)      House Holder   :  yaitu metode sensus dimana daftar isian diisi oleh kepala keluarga;

2)      Canvaser          :  yaitu metode sensus dimana daftar isian diisi oleh petugas sesuai

                                 jawaban penduduk.

Kegunaan Sensus penduduk antara lain:

a.       Mengetahui jumlah penduduk seluruhnya

b.       Mengetahui angka pertumbuhan, kepadatan, persebaran dan komposisi penduduk.

c.       Sangat penting untuk perencanaan pembangunan bangsa dan negara.

2.       Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah bertambahnya jumlah penduduk suatu daerah/negara yang disebabkan oleh adanya kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan migrasi.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk antara lain  :

  1. Faktor Demografi      : kelahiran, kematian, dan migrasi

b.       Faktor non demografi : pendidikan, kesehatan, dan pendapatan

Pertumbuhan penduduk dibedakan menjadi 2 macam :

1.       Pertumbuhan Penduduk Alami

Rumus  :        P =  L - M           

Keterangan :

P = Pertumbuhan penduduk yang dicari

L  = Jumlah Kelahiran

M = Jumlah Kematian

  1. Pertumbuhan Penduduk Total

Rumus  :      P   = (L – M) + (I – E)      

Keterangan :

P = Pertumbuhan penduduk yang dicari

L = Jumlah Kelahiran

M= Jumlah Kematian

I  = Jumlah Penduduk yang masuk

E = Jumlah Penduduk yang keluar

 

Klasifikasi pertumbuhan penduduk:

0 – 1 %             = pertumbuhan penduduk rendah                       

1 – 2 % = pertumbuhan penduduk sedang                      

lebih dari 2 %    = pertumbuhan penduduk tinggi

  1. Perhitungan jumlah penduduk total pada akhir tahun dapat dihitung melalui rumus berikut :

Rumus : Pt = Po + (L – M) + (I – E)

Keterangan :

Pt : Jumlah penduduk akhir yang dicari

Po : Jumlah penduduk awal tahun

L = Jumlah Kelahiran

M= Jumlah Kematian

I  = Jumlah Penduduk yang masuk

E = Jumlah Penduduk yang keluar


HILMI HIJAB GEBANGSAI JATIREJO MOJOKERTO